Selasa, 31 Juli 2012

Great News Anchor, Najwa Shihab

Posting saya ke 30 di rubrik inspiring kali ini mengenai Pembaca berita (news anchor) favorit saya yaitu najwa shihab,,.
siapa yang tidak kenal Najwa Shihab, ia adalah alumni Fakultas Hukum UI tahun 2000. Semasa SMA ia terpilih mengikuti program AFS, yang di Indonesia program ini dilaksanakan oleh Yayasan Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Amerika Serikat. Merintis karier di RCTI, tahun 2001 ia memilih bergabung dengan MetroTv karena stasiun TV itu dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik.
Penghargaan yang diraih Najwa Shihab
Pada tahun 2005, ia memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk lapora-laporannya dari Aceh, saat bencana tsunami melanda kawasan itu, Desember 2004. Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan tersebut.
Najwa tiba di Aceh pada hari-hari pertama bencana, menjadi saksi mata kedahsyatan musibah itu, berada di tengah tumpukan mayat yang belum terurus, dan menjadi saksi pula betapa pemerintah tidak siap menghadapinya. Tak heran beberapa laporan live-nya amat emosional. Meski demikian ia tidak kehilangan daya kritis dan ketajamannya, kendati orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas penanganan pasca-bencana adalah Alwi Shihab, Menko Kesra waktu itu, yang tak lain adalah pamannya. Pakar komunikasi UI, Effendi Ghazali yang terkesan dengan laporan-laporannya, menyebut fenomena itu sebagai Shihab vs. Shihab.
Tahun 2006 ia terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards. Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga manca negara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, ia juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan bulan November 2007 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara di Asia.
Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab dan cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI Jakarta. Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar itu diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Najwa terpilih sebagai pemandu debat menyisihkan sejumlah pembawa acara yang diseleksi KPUD DKI Jakarta.
Kendati telah memutuskan untuk total di dunia jurnalistik dan TV broadcast, Najwa terus menerus berupaya memperkuat dan memperkaya wawasan keilmuannya. Awal 2008 mendatang dia akan terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards. Ia akan mendalami hukum media. Tahun 2010, kembali Najwa Shihab masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards. Walaupun pada akhirnya Putra Nababan lah sebagai pemenangnya.

WANITA kelahiran 16 september 1977 ini hidup dalam keluarga religius. Nana kecil, saat di Makasar, sudah masuk TK Al-Quran. Dia masih ingat betul, kalau melakukan kesalahan, sang guru memukulnya dengan kayu kecil. Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah (1984-1990), lalu SMP Al-Ikhlas, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada 1990-1993. Aktivitas sampai SMU, dipimpin ibunya, Nana dengan lima orang saudaranya sejak magrib harus ada di rumah. “Jadi berjamaah magrib, ngaji Al-Quran, lalu ratib Haddad bersama. Itu ritual keluarga sampai saya SMU.” Setelah kuliah, karena banyak kegiatan, Nana baru boleh keluar setelah magrib.

Mantan Tukang Cuci, Raih Sukses di AS


Hujan emas di negeri orang, tak seenak hujan batu di negeri sendiri. Itulah yang dirasakan Rudi Suparto, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, yang punya usaha dan tinggal di Las Vegas, Amerika Serikat. Rudi adalah pemilik Wok Express, restoran cepat saji, yang terletak di jalan utama kawasan kasino, Las Vegas.

Gemerlapnya Las Vegas ternyata tak menyurutkan kerinduan Rudi untuk kembali ke Indonesia. “Ternyata lebih enak hidup di sana,” katanya, belum lama ini.
Bagi Rudi hidup di AS bukan hal mudah. Saat menginjak di negara itu pada 2005, mantan sales manajer ini tak bisa berbahasa Inggris. Akibatnya ia hanya bekerja sebagai tukang cuci piring. “Sedih sekali,” katanya.
Namun, kondisi seperti itu tak membuat Rudi sedih. Hal itu justru dijadikan pelajaran. Hasilnya ia tahu cara memasak dan seluk beluk restoran.
Ibarat kacang tak lupa kulitnya, selama di AS Rudi membantu sesama imigran. Semua karyawannya orang Indonesia, hanya kokinya warga Cina. Rudi berencana menghabiskan masa tuanya di Indonesia. Karena itu dia selalu berbahasa Indonesia dengan anak-anaknya, supaya bahasa ibunya tetap terjaga.(IAN)

OLIMPIADE LONDON 2012: Peraih Medali Perunggu Eko Yuli Datang Dari Keluarga Sederhana

Compact_eko_yuli_3
JAKARTA: Eko Yuli Irawan, yang berhasil menyabet medali perunggu, medali pertama bagi Indonesia dari cabang angkat besi, lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya penarik becak dan ibunya penjaja sayur. Awalnya menekuni angkat besi karena diajak ikut berlatih.

Masa kecil Eko dihabiskan sebagai penggembala kambing di kampung halamannya, Lampung. Dia menekuni olahraga angkat besi sejak berusia 11 tahun.

Meski hanya diajak, ia berusaha serius menekuni bidang yang sudah dipilihnya menjadi jalan hidup. Kini, Eko menjadi pahlawan bagi Indonesia dengan medali perunggu yang diraihnya. Eko Yuli Irawan dua kali tampil berturut-turut di olimpiade dan meraih perunggu di kedua penampilannya itu.


Eko tampil dengan tulang kering dibebat akibat cedera menjelang SEA Games setahun lalu. Namun, deia tetap tampil percaya diri di hadapan juri dan penonton yang memenuhi arena pertandingan.

Wajahnya sempat tampak menegang saat menanti atlet China Zhang Jie melakukan angkatan terakhirnya, 178kg. Setelah Zhang gagal, Eko langsung berpelukan dengan para pelatihnya.(api

Jumat, 27 Juli 2012

Subhanallah, 2 Kembaran Masjid Nabawi Ada di Indonesia!

Salah satu masjid yang tak pernah absen dikunjungi jamaah Muslim saat berkunjung ke Arab Saudi adalah Masjid Nabawi. Tapi tahukah Anda masjid ini juga punya kembaran di Indonesia?
Selain terkenal sebagai tempat berpusaranya makam Rasul, Masjid Nabawi juga dikenal karena payung cantik yang tersebar di seluruh penjuru masjid. Payung terbuka saat panas ini, berfungsi untuk mencegah orang yang berjalan di pelataran masjid terkena langsung terik matahari.
Ternyata, payung yang serupa juga bisa Anda lihat di Indonesia, tepatnya di Masjid Muamar Qaddafy, Jawa Barat dan Masjid Agung Jawa Tengah di Jawa Tengah. Karena kemiripan payung ini, kedua masjid itu pun dijuluki sebagai kembarannya Masjid Nabawi.


Masjid pertama yang disebut mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah adalah Masjid Muamar Qaddafy di Sentul, Jawa Barat. Masjid ini berlokasi di Kompleks Bukit Az Zikra, Sentul.

img
Secara keseluruhan, Masjid Muamar Qaddafy terdiri dari tiga lantai, menara setinggi 57 meter dan sepasang bangunan serambi untuk kegiatan fungsional. Warna putih mendominasi bangunan masjid yang melambangkan kesucian.
Masjid ini terbilang istimewa karena di bagian menara dilengkapi dengan lift. Setiap jamaah yang datang juga dipersilahkan untuk mencoba lift ini. Dari atas menara, Anda bisa melihat pemandangan indah perbukitan sentul. Sebuah pelengkap wisata rohani yang bisa menambah keimanan.
Yang paling menyita perhatian jamaah yang datang adalah keberadaan payung besar di halamannya, seperti yang ditulis buku 100 Masjid Terindah di Indonesia, terbitan Andalan Media. Dua buah payung ini adalah replika dari payung besar yang ada di Masjid Nabawi, Madinah. Payung-payung itu merupakan perlambang bahwa siapa pun yang menjalani hidup di bawah payung keimanan akan selamat.
Anda yang sudah pernah datang ke Masjid Nabawi, memori tentang masjid Rasulullah tersebut pasti langsung berlari-lari di pikiran saat berkunjung ke Masjid Muamar Qaddafy. Rencananya, payung ini akan ditambah lagi menjadi enam buah.



Masjid lain yang juga disebut sebagai kembaran Masjid Nabawi adalah Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid ini adalah yang terbesar dan termegah serta merupakan ikon dan kebanggaan masyarakat Jateng.

img
Betapa tidak, Masjid Agung Jawa Tengah memiliki luas areal 10 hektar dengan daya tampung 6.000 orang di bangunan utama, dan 10.000 orang di plaza masjid. Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki menara pandang bernama Al Husna setinggi 99 meter.
Sama seperti Masjid Muamar Qaddafy, Masjid Agung Jawa Tengah disebut kembaran Masjid Nabawi karena memiliki payung hidrolik, yang benar-benar mirip dengan yang ada di masjid Rasulullah tersebut.
Payung hidrolik ini berada di teras masjid dan berjumlah 6 buah. Dengan tinggi masing-masing 20 meter dan bentangan payung hingga 14 meter, payung di Masjid Agung Jawa Tengah dibuat sebagai atap kala jumlah jamaah tengah meluap.



Berkunjung kedua masjid ini membawa Anda seolah-olah sedang berada di Masjid Nabawi, meski hanya duduk di bawah bentangan payung luasnya. (DetikTravel)

Kisah Khulafaur Rasyidin (4 - habis)


Masa Ali Ibn Abi Thalib kwh. ( 35-40 H / 655-660 M)
Setelah Utsman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali ibn Abi Thalib sebagai khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur yang diangkat oleh Utsman. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Umar.
Tidak lama setelah itu, Ali ibn Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair dan Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para pembunuh Utsman, dan mereka menuntut bela terhadap darah Utsman yang telah ditumpahkan secara zalim. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang. Dia mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun ajakan tersebut ditolak. Akhirnya, pertempuran yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan nama Perang Jamal (Unta), karena Aisyah dalam pertempuran itu menunggang unta, dan berhasil mengalahkan lawannya. Zubair dan Thalhah terbunuh ketika hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah.
Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Mu’awiyah, yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Zubair, Thalhah dan Aisyah, Ali bergerak dari Kufah menuju Damaskus dengan sejumlah besar tentara. Pasukannya bertemu dengan pasukan Mu’awiyah di Shiffin. Pertempuran terjadi di sini yang dikenal dengan nama perang shiffin. Perang ini diakhiri dengan tahkim (arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan timbulnya golongan ketiga, al-Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya, di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu Mu’awiyah, Syi’ah (pengikut) Ali, dan al-Khawarij (oran-orang yang keluar dari barisan Ali). Keadaan ini tidak menguntungkan Ali. Munculnya kelompok al-khawarij menyebabkan tentaranya semakin lemah, sementara posisi Mu’awiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 ramadhan 40 H (660 M), Ali terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij.

Kisah Khulafaur Rasyidin (3)


Masa Utsman Ibn ‘Afan ra. ( 23-35 H / 644-655 M)
Di masa pemerintahan Utsman (644-655 M), Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristall berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai di sini.
Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun, pada paruh terakhir masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin karena umumnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H 1655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu.
Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang terpenting diantaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah pada dasarnya yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang gelar Khalifah. Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-jabatan penting, Usman laksana boneka di hadapan kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan. Harta kekayaan negara, oleh karabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh Usman sendiri.
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada kegiatan-kegjatan yang penting. Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas masjid Nabi di Madinah.
Penulisan Al Quran dilakukan kembali pada masa sayidina Utsman ra. Ini terjadi pada tahun 25 H. Dan al Quran yang kita pegang saat ini adalah mushaf Utsman.

Kisah Khulafaur Rasyidin (2)


Masa Umar Ibn Khatab ra. (13-23 H / 634-644 M)
Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam sedang mengancam Palestina, Irak, dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh “tangan kanan”nya, Umar ibn Khattab. Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu’minin (Komandan orang-orang yang beriman).
Di zaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan ‘Amr ibn ‘Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad ibn Abi Waqqash. Iskandaria, ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Mosul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan. Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan menciptakan tahun hijrah.
Salah satu hal yang monumental pada era sayidina Umar ra adalah mengenai sholat tarawih. Berikut salah satu riwayatnya, yang menjadi pegangan umat islam di seluruh dunia sampai saat ini.
Diriwayatkan oleh Yazid Ibn Khusayfah dari Sâib Ibn Yazîd bahwa semua orang mengerjakan sholat tarawih 20 rakaat dalam bulan ramadlan pada masa khalifah Umar Ibn Khatab ra. (Baihaqi dalam As Sunaul Kubra, vol.2 hal 496)
Peganglah kuat-kuat sunnahku dan sunnah khulafaurrasyidin.(Abu Dawud vol 2 hal 635, Tirmidzi vol 2 hal 108, Sunan Darimi vol 1 hal 43 dan Ibn Majah hal 5).
Umar ra memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/634-644 M). Masa jabatannya berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Lu’lu’ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang diantaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn ‘Auf. Setelah Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Utsman sebagai khalifah, melalui persaingan yang agak ketat dengan Ali ibn Abi Thalib.

Kisah Khulafaur Rasyidin (1)


Khulafaur Rasyidin ( 11-40 H / 632-660 M)
Khilafah Rasyidah merupakan pemimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, dimana sistem pemerintahan yang diterapkan adalah pemerintahan yang demokratis.
Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau nampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa’idah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya.


Masa Abu Bakar ra. ( 11-13 H / 632-634 M)

Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (Pengganti Rasul) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.
Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad SAW, dengan sendirinya batal setelah Nabi wafat. Karena itu mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut Perang Riddah (perang melawan kemurtadan). Khalid ibn Al-Walid adalah jenderal yang banyak berjasa dalam Perang Riddah ini.
Nampaknya, kekuasaan yang dijalankan pada masa Khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah, bersifat sentral; kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat di tangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, Khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat besarnya bermusyawarah.
Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar mengirim kekuatan ke luar Arabia. Khalid ibn Walid dikirim ke Iraq dan dapat menguasai al-Hirah di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat jenderal yaitu Abu Ubaidah, Amr ibn ‘Ash, Yazid ibn Abi Sufyan dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah yang masih berusia 18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn Walid diperintahkan meninggalkan Irak, dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani, ia sampai ke Syria.
Salah satu hal monumental pada era Abu Bakar ra adalah pengumpulan mushaf al Quran dari para sahabat-sahabat yang lain, yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit ra.

Jumat, 20 Juli 2012

10 Masjid Terindah di Dunia


Agama Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di dunia ini, sehingga tidak mengherankan bila kita bisa menemui banyak bangunan masjid di hampir setiap negara. Beberapa dari masjid tersebut ada yang sengaja dibangun sedemikian rupa dan mengandung nilai sejarah serta nilai seni yang sangat tinggi.

Berikut ini adalah 10 masjid terindah di dunia :

1. Masjid Al Haram, Mecca, Saudi Arabia



Masjid Al Haram (masjid suci, juga dikenal sebagai Al-Haram Masjid, Haram Al Sharif, Masjid Al Sharif dan Haram) di Mekah, Arab Saudi. Merupakan masjid tersuci di dunia dan menjadi tujuan utama dari pelaksanaan ibadah haji.
Masjid yang berdiri diatas area seluas 356.800 meter persegi  dan dapat menampung hingga 820.000 jama'ah selama musim haji. Masjid ini merupakan satu-satunya masjid yang tidak memiliki arah kiblat, karena orang Islam berdoa menghadap Ka'bah yang berada di tengah-tengah masjid


2. Masjid Imam, Isfahan, Iran




Masjid Imam juuga disebut sebagai masjid e-Shah (Royal Mosque) telah berdiri sebelum kemerdekaan dari sebuah revolusi Islam. Masjid ini merupakan masjid terbagus dan termegah saat itu. Masjid ini mulai dibangun tahun 1612 selama masa pemerintahan Shah Abbas I

3. Masjid Agung, Roma, Italy



Masjid Agung Roma merupakan satu - satunya masjid resmi yang berada di Italy, meskipun tempat untuk berdoa darurat lainnya juga tersebar di berbagai kota. Imigram muslim bersemangat untuk membangun masjid ini walaupun menemui perlawanan dari penduduk setempat

4. Masjid Jamia, Nairobi, Kenya



Masjid Jamia adalah sebuah bangunan indah dengan gaya khas muslim Arab yang mempunyai banyak kubah yang terbuat dari marmer serta prasasti Qur'an yang selalu diharapkan berada pada sebuah situs Islam yang penting. Non muslim tidak diizinkan masuk ke masjid ini, namun tetap diperbolehkan untuk melihat-lihat bagian eksterior dari bangunan ini.

5. Masjid Hassan II, Casablanca, Morocco

Mesjid Hassan II menjadi salah satu ikon wisata di Maroko.
Mesjid yang telah menjalani 5 kali tahap pembangunan sejak jaman Raja Hassan II berkuasa di Maroko ini, terletak di tepi laut Atlantik, dan di klaim sebagi mesjid terbesar ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

6. Masjid Faisal, Islamabad, Pakistan


Masjid Faisal merupakan masjid terbesar di Pakistan dan terletak di Ibukota Pakistan - Islamabad. Selain itu, masjid ini juga diklaim sebagai salah satu masjid terbesar di dunia. Nama masjid ini diambil dari nama seorang raja dari Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdul Azis. Beliau lah yang mendukung serta membiayai proyek pembangunan masjid ini.

7. Masjid Emas, Manila, Philippine


Masjid emas ini juga disebut sebagai Masjid Al-Dhahab. Terletak di Quiapo, sebuah distrik dengan penduduk muslim terbesar. Masjid ini dinamakan sebagai masjid emas karena kubahnya dilapisi dengan emas. Saat ini sedang dilakukan renovasi pada kubah masjid ini karena sudah mulai kelihatan berkarat.

8. Masjid Grand Al Fateh, Doha, Qatar
 

Masjid Al Fateh merupakan salah satu masjid terbesar di dunia karena bisa menampung lebih dari 7000 jama'ah dalam waktu yang bersamaan. Kubah dari masjid ini terbuat dari fiberglass murni yang berbobot lebih dari 60 ton. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata namun masjid ini tertutup bagi para wisatawan pada hari Jum'at


9. Masjid Maraval, Trinidad, Trinidad dan Tobago
 
Trinidad memiliki lebih dari 85 masjid dan ada sekitar satu atau dua di Tobago. Masjid Maravl merupakan masjid terbesar yang terletak di kaki bukit dan Laventille di sudut jalan. Pada saat sholat Jum'at, khotbah disampaikan dalam Bahasa Inggris. Masjid ini mempunyai ruang doa dan pintu masuk yang terpisah bagi perempuan serta terkenal dengan kebersihan lingkungan masjidnya


10. Masjid Umayyah, Damascus, Syria


Masji Umayyah juga dikenal sebagai Masjid Agung Damascus. Bangunan dari masjid ini sangat kokoh dan mengagumkan. Beberapa bagian dari masjid ini berhiaskan mozaik emas serta mempunyai design yang sangat megah. Masjid Umayyah ini pernah mengalami restorasi besar pada tahun 1929 walaupun saat itu UNESCO sempat mengecam proyek restorasi ini.
-via carapedia.com-

Majid di Bali


Masjid Bali
hay, Kalau kamu seorang muslim dan hendak berwisata ke Pulau Dewata Bali pada bulan suci ramadan kali ini, ada baiknya untuk mengetahui keberadaan masjid-masjid yang ada di Bali agar kamu tetap bisa menjalankan ibadah wajib ini pas kamu berada disini. Agar liburan dapat, ibadah wajib juga dapat. Namun walaupun begitu, tentunya kamu tahu kalau pulau Bali didiami mayoritas penduduk beragamaHindu. Oleh sebab itu tidak perlu heran tempat ibadah yang terbanyak adalah pura. Tempat ibadah umat lain seperti Islam dengan masjidnya, tentu ada, namun dengan jumlah yang relatif lebih sedikit.
Berikut adalah 3 masjid (besar) yang bisa dijadikan bahan pengetahuan baik sebagai kamu seorang turis, atau penduduk tetap pulau Bali seperti saya. Ketiganya berlokasi di tempat yang strategis. Namun maaf belum bisa mempersembahkan gambar berupa jepretan foto karena seringnya kelupaan bawa kamera. Hehe alesan.. ;) .
Masjid Nurul Huda
Bagi para penduduk tetap kota Denpasar yang beragama muslim dan memiliki aktifitas pekerjaan atau keseharian disekitar bandara internasional Ngurah Rai Bali, masjid Nurul Huda merupakan tempat yang strategis. Dengan hanya berjarak 1 kilometer dari bandara Bali, masjid ini kerap menjadi jujugan para jamaah.

Bagi para pelancong dari luar Bali, masjid ini juga bisa menjadi tempat ibadah dan istirahat yang lumayan. Kalau misalnya kamu baru saja landing, dan waktu shalat sudah masuk, menunaikan shalat di masjid ini bisa jadi bahan pertimbangan.
Saya juga sering memanfaatkan masjid ini kalau pas mengantar mobil Bali car rental saya, baik sebelum atau sesudah menjemput tamu saya.
Sebenarnya ada lagi musholla (sori, saya lupa namanya) yang lebih dekat lagi ke bandara. Lokasi persisnya pas dipintu keluar bandara. Mushola ini sebetulnya lebih strategis, namun karena tidak sebesar yang namanya masjid, mungkin lebih nyaman kalau sekalian saja datang ke masjid bandara Bali, Nurul Huda.
Sebenarnya lagi ada masjid (masjid lupa lagi namanya, kebanyakan lupa sih ;) ) yang tidak kalah megahnya dengan masjid Nurul Huda. Lokasinya dari Nurul Huda terus saja menujuby pass Ngurah Rai. Di Kampung Bugis. Ini juga masjid yang oke punya untuk menunaikan shalat kalau pas kamu berada disekitar bandara.
Masjid Agung Sudirman
Ini bisa dibilang masjid jami’ kota Denpasar. Tahu artinya jami’ kan? Kalau di Jawa, masjid jami’ biasanya sebagai landmark tempat ibadah (masjid) sebuah kota yang letaknya berada dipusat keramaian kota, atau alun-alaun.

Nah, majid Agung Sudirman ini bisa dibilang kayak gitu. Lokasinya tepat di jantung kota Denpasar. Ini adalah masjid teramai didatangi para jamaah seperti pas shalat Tarawih, utamanya hari-hari pertama bulan Ramadhan. Asli jadi lupa kalau ini Bali! Itu karena saking banyaknya jamaah tumplek blek berbondong-bondong menuju ke masjid Agung Sudirman dan semuanya rata-rata memakai pakaian muslim yang bagus.
Masjid ini kerap didatangi oleh para penceramah kondang kayak Aa GymArifin IlhamHari Mukti, dsb untuk memberikan khotbah. Pssst..pas dulu Aa Gym khotbah safari Ramadhan, saya sontak menjadi terkenal seantero Indonesia beberapa saat ;) . Apa pasal? Kamera tipi sempat ngesyut saya sekitar 5 detik pas sedang khusyuk berdoa di sesi berdoa. Beberapa saat setelah acara pengajian selesai saya banjir sms dari teman-teman yang masih ingat saya. Hehe..ada yang bilang: ‘Walah, raimu mlebu tivi!’ (bahasa Jawa..Bahasa Indonesianya: ‘Walah, wajahmu masuk tivi!’). Hehe..
Disebut masjid Agung Sudirman karena lokasinya berada di kawasan Jalan Sudirman kota Denpasar. Suasana masjidnya sangat asyik dan nyaman. Saya sama anak dan istri kerap berkunjung ke masjid ini untuk shalat berjamaah.
Masjid An-nur.
Masjid ini juga tidak kalah strategis lokasinya. Berada dikawasan Jalan Teuku Umar Denpasar. Kalau lagi ada shalat Jumat jalan raya ini harus ditutup dan lalu-lintas dialihkan ke jalan lain karena saking sesaknya jamaah.

Saya alhamdulilah insyaAllah menjadi peserta pengajian rutin tiap selasa dan rabu malam di masjid ini. Acaranya ba’da maghrib sampai Isya’ dan kemudian diteruskan dengan shalat Isya’ berjamaah.
Itu saja dulu beberapa masjid yang bisa saya informasikan. Sebetulnya masih banyak lagi masjid yang bisa diinformasikan disini, seperti masjid di hotel Sanur Paradise Plaza, masjid di Kampung Islam, masjid di Kampung Jawa, masjid di daerah Marlboro, dsb. Mungkin insyaAllah lain waktu.
Oh ya, terakhir, khusus pas waktu kamu berwisata ke Tanah Lot, disana juga ada mushola kecil (memang mushola ada yang besar??). Biasanya sangat berguna untuk melakukan shalat Ashar dan Maghrib. Soalnya kan pergi ke Tanah Lot jamaknya waktu-waktu sekitar sore hari untuk melihat sunset

5 Masjid Terbesar di Indonesia


Berikut ini saya informasikan 5 Masjid Terbesar di Indonesia
1. Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal Jakarta merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Indonesia, bahkan menurut beberapa informasi adalah salah satu Masjid Terbesar di Asia Tenggara.
Masjid Istiqlal berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter. Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) jamaah.
Luas tanah 12 ha, dan  Luas bangunan 7 ha.
2. Islamic Center Samarinda
Masjid Islamic Center Samarinda adalah masjid yang terletak di  Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia, yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.
Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Sementara lantai dasar masjid seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi.
Dan menurut beberapa sumber, masjid ini menjadi salah satu masjid termegah,dan indah yang ada di Indonesia dan Asia tenggara.
3. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh, Masjid ini cukup terkenal di Indonesia bahkan di Dunia, karena memiliki keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya.
Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 Hijriah bersamaan dengan tahun 1612 Miladiyah. Riwayat lain menyebutkan bahwa yang mendirikan Masjid Raya Baiturrahman di Zaman kerajaan Aceh ialah Sultan Alidin Mahmudsyah pada tahun 1292 Miladiyah
luas ruangan dalam Masjid menjadi 4.760 M2 berlantai marmer buatan Italia, jenis secara dengan ukuran 60 x 120 cm dan dapat menampug 9.000 jama’ah. Dengan perluasan tersebut, Masjid RAya Baiturrahman sekarang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk. Dari masa kemasa Masjid Raya Baiturrahman telah berkembang pesat baik ditinjau dari segi arsitektur, peribadatan maupun kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan, luas area Masjid Raya Baiturrahman ± 4 Ha, didalamnya terdapat sebuah kolam, menara induk dan bagian halaman lainya ditumbuhi rumput yang ditata dengan rapid dan indah diselingi tanaman/pohon hias.
4. Masjid Modern Al Markaz Al Islami, Makasar
Masjid Al Markaz Al Islami Makasar adalah sebuah masjid yang berada di Jalan Mesjid Raya, kecamatan Bontala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Masjid ini memiliki ciri khas dari bangunan nya yang megah dan berarsitektur indah. Arsitektur Al Markaz Al Islami banyak dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah.
Menempati luas areal 72.229 m2 atau 7,229 ha, didirikanlah Masjid Al-Markaz Al-Islami. Pemancangan tiang pertamanya dilakukan dalam suatu upacara khidmat pada tanggal 8 Mei 1994.
5. Masjid Dian Al-Mahri, Depok
Masjid Dian Al-Mahri Depok atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas adalah masjid yang berada di Kecamatan Limo, Depok
Masjid Dian Al-Mahri sendiri dibangun oleh keluarga Dian Djurian Maimum Al-Rasyid. Ia pengusaha asal Banten yang lama bermukim di Arab Saudi. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1999 dan dibuka untuk umum pada tahun 2006. Luasnya 50 hektar, dengan bangunan utama masjid berukuran 60×120 meter atau 8000 meter persegi.Demikian besarnya, Masjid Dian Al-Mahri sanggup menampung 20.000 orang sekaligus.
Adalah kubah masjid yang menjadikan Masjid Dian Al-Mahri magnit bagi banyak umat Muslim di Indonesia. Kubahnya terbuat dari emas murni 24 karat. Di seluruh dunia ini, tak banyak masjid yang seperti ini. Hanya ada 8 buah, dan Masjid Dian Al-Mahri terbilang yang paling baru di antara 8 Masjid Kubah Emas.
Totalnya, Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah yang melambangkan jumlah rukun Islam. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2-3 mm dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter.
Selain itu, interior dalamnya pun ekstra mewah. Ada lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton. Porselen dan beberapa ornamennya khusus diimpor dari Italia. Langit-langit kubah juga dilapisi lukisan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik pada waktu sholat. Biru langit jika siang dan gelap berbintang jika malam hari.
Itulah beberapa masjid terbesar dan termegah yang ada di Indonesia, mudah-mudahan tidak hanya besar dan megahnya saja, masjid sebagaimana fungsinya harus menjadi bagian dari tegaknya Agama Islam di Indonesia ini, semoga masyarakat sekitar senantiasa memakmurkan masjid-masjid tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
dan .. terakhir .. rencananya akan ada lagi masjid besar yang dibangun di Indonesia, tepatnya Masjid Raya Sriwijaya di Palembang  Sumatera Selatan.
sumber-sumber :
  • wikipedia.org
  • http://info.g-excess.com/id/info/AlmarkazaMasjidModernMakasar.info
  • http://islamiccentersamarinda.blogspot.com/
  • http://www.detiknews.com/read/2008/09/22/113024/1010165/627/kemilau-masjid-kubah-emas-depok